WARTA GULA NUSANTARA

posted in: Berita | 0

Pada hari Rabu, 19 September 2018. Di JOGLO ASPIRASI – Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Telah berlangsung “silaturahmi” antara Federasi Serikat Pekerja Perkebunan – FSP BUN Nusantara dengan Bp. H Abdul Wachid – Anggota Komisi VI DPR RI.

Dalam kesempatan itu berlangsung diskusi seputar carut marut dan ketidakberpihakan “tata niaga gula” terhadap industri gula nasional. Kebijakan impor gula yang cenderung tidak terkendali, menyebabkan harga dasar gula dalam negeri ANJLOG, dibawah harga dasar yang sudah dipatok pemerintah yaitu Rp. 9700,-
Situasi ini tentu berdampak “kerugian” bagi produsen gula nasional khususnya pabrik gula. Tidak terserapnya gula milik pabrik gula dalam negeri menyebabkan cash flow perusahaan terganggu yang pada akhirnya terganggu pula operasional perusahaan termasuk pemenuhan “hak karyawan”.
Dari berbagai ilustrasi yang ada, FSP BUN akan segera menindaklanjuti hasil diskusi ini. Segera berkoordinasi dengan berbagai elemen gula nasional yang ada khususnys “petani tebu”. Langkah – langkah yang akan ditempuh al. :

1. Menyampaikan aspirasi terkait tata niaga gula nasional melalui RDP dengan Komisi VI DPR RI yang dijadwalkan pada awal Oktober 2018.
2. Menyampaikan aspirasi tentang tata niaga gula nasional ke Kantor MENKO terkait serta Presiden.

Selain issue tata niaga gula nasional, didiskusikan juga tentang “rencana regrouping PG-PG BUMN yang dipandang “sangat perlu” untuk dikaji ulang. Menurut FSP BUN, implementasi program tersebut justru banyak menimbulkan implikasi dan kontra produktif sehingga menyimpang dari tujuan revitalisasi PG-PG BUMN.
Lebih jauh, dikhawatirkan gagalnya program regrouping ditambah carut marutnya pelaksanaan tata niaga gula. Secara perlahan akan “mematikan” PG-PG BUMN yang ada.

SEKIAN …..
Jepara, 19 September 2018
Tim Pengawalan Rencana Regrouping PG-PG BUMN.

Bagikan Artikel ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *